
Saya dan perempuan lain yang mulai berpikir agak "nakal" sepakat dan sangat menyetujui hampir semua teori yang digaung-gaungkan oleh kelompok yang berjuang atas nama kaumnya yang merasa tertindas dan diperlakukan tidak adil, kelompok orang-orang yang merasa dirinya tangguh dan bisa melakukan segala sesuatu atas kemampuannya sendiri, oleh karenanyalah mereka membuat sebuah logo, yakni "kesetaraan". atau kelompok yang melakukan apapun dengan segala cara agar memperoleh simpati dan perhatian khalayak atas tindakannya dengan dalih ini adalah sebuah perjuangan luhur, hhmm.. atau bisa disebutlah dengan sekelompok manusia super sensitif, mutungan, ngeyelan, rempong dan cemburuan membuat genk yang diberi nama "Pejuang Kaun Hawa" :D

Lihatlah gambar ini, Uugghh Lalala... tangguh banget :O
Perempuan itu punya potensi yang luar biasa, negara ini tidak akan berkembang jika hanya diurus oleh kaum lelaki. permasalahan negara juga butuh penyelesaian dengan perasaan yang halus, lembut dan penuh kehangatan, karena terkadang masalah kita dalam hidup ini sebenarnya tidak membutuhkan solusi tapi cukup dengan rasa.. aahh, kamilah makhluk yang diciptakan Tuhan yang memiliki kemampuan untuk menyelesaian masalah dengan cara semacam ini.
Perempuan itu tiang negara. jelas jika tidak ada tiangnnya negara ini tidak akan kokoh berdiri. pondasinya harus kuat. dan kami tangguh. lol :D
Perempuan itu tidak boleh di larang untuk berkembang karena mereka diciptakan "sama" dengan lelaki. berkepala satu, bermata dua, satu hidung, satu mulut, 2 tangan, dan 2 kaki. untuk masalah hormon tidak perlulah dibahas, nanti ketauan bahwa perempuan dan laki-laki berbeda, notabenenya laki-laki lebih kuat daripada perempuan. Haaaiissshh, kenapa masih dibahas sii.. #keceplosan.
Oleh karena itulah, kami berjuang atas nama kaum kami. mewakilinya pada tatanan Dewan perwakilan Rakyat, mewakilinya menjadi ketua partai, kepala daerah bahkan perjuangan kami sampai dengan perwakilan menjadi kepala negara. karena kami tau, kamilah tiangnnya. oleh karena itu kepala bangunan yang bernama negara ini pun harus dari kaum kami agar semua tiang dapat teroptimalkan. hahahaha :D
Perempuan itu memiliki HAK. hahaha..
inilah senjata ampuh kami untuk melawan siapapun yang berani menentang jalan kami.
nama senjatanya adalah HAK. keluaran dari Undang-undang. buatan dari Pikiran Manusia.
ini senjata super, mampu melawan jenis monster apapun.
Hayoo sini, siapa berani ??!!
#tinggal nangis dan mengobral HAK, semua akal pasti akan tertekuk. :D
#tinggal nangis dan mengobral HAK, semua akal pasti akan tertekuk. :D
Kami ini berhak untuk berkembang, dalil kuat mengatakan bahwa setiap manusia adalah pemimpin dan seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya. jelas lah kami harus berkembang, sebagai pemimpin kami wajib mengembangan wawasan, pengetahuan, keahlian sampai dengan mengembangkan perasaan. hahaha. lagi-lagi perasaan dibawa.bawa. kami harus sekolah tinggi-tinggi, berkomunitas, berorganisasi, berserikat, sampai dengan melakukan apapun sesuai keinginan dengan tujuan agar perasaan tetap terjaga, kalau yang terakhir ini adalah usaha pengembangan perasaan.
Kami ini berhak untuk dimanja-manja. lhaa kami kan perempuan. makhluk lemah lembut dan penuh kasih sayang. manja-manja itu bagian dari kasih sayang.
Kami ini berhak untuk dijaga karena akami ini antik. lha kami kan diciptakan lebih lama ketimbang kaum lelaki. 1 hari berbanding 6 hari. coba bayangkan ketika kita membuat sesuatu dengan waktu yang lebih lama, pastilah ciptaan kita akan semakin teliti, ah bahkan nyaris sempurna :p
Kami ini berhak bersikap dan menentukan. lha wong kami punya kemampuan. kalau kami lemah gemulai ya wajar dong, kami kan perempuan jadi identik dengan kelembutan. kalau kami tomboy lah yaa nggak papa itu kan bukti bahwa kami benar-benar kuat. lha kalau laki-laki yang gemulai?
Kami ini berhak minta apapun baik secara material ataupun non material, cari uang banyak-banyak buat kami. lha iyaa.. tugas menafkahi kan tugasnya laki-laki. uangnya istri punyanya istri, uangnya suami punyannya istri. jelas tho !
Kami berhak ini, berhak itu, berhak ini lagi, dan berhak itu lagi.sungguh. kami ini berHAK !!!. hahaha
Sedangkan saya dan perempuan lain yang minim pengetahuan merasa tidak ada yang salah. dimana letak kesalahannya coba? mau setara? setara dibagian mana? untuk apa? bagaimana cara menyetarakannya? dan pertanyaan yang lebih jauh lagi adalah lantas setelah setara, lalu kenapa? mau apa?
yawis, mbok nerimo wae. gusti Allah menciptakan makhluknya sudah pada kodratnya masing-masing kok, wis ra sah digawe mumet. cabe abang hargane mundhak, kae lho !
Mereka itu bukannya menindas mbak,mbak. mereka itu memang posisinya berada diatas kita.
Kalau mereka bosan sama kita, yaaa.. mungkin kita memang kurang kreatif berkomunikasi dengannya, kita ini dinikahi saja sudah syukur. coba kalau jadi perempuan sampai dengan usia lanjut tetap tidak punya suami? untung masih ada yang mau sama kita.
Kalau mereka marah itu yaa nggak apaapa. namaya juga manusia pasti ada khilafnya.
Kalau mereka itu nyuruh-nyuruh kita, itu juga nggak apa-apa. untung lho mereka masih mau menitipkan bakal calon buah hati di rahim kita. coba kalau tidak ada mereka. kita nggak punya anak. hidup dengan tidak punya anak itu seddddiiiiiihh mbaak.
mbok wis lah. nggak usah neko.neko, nrimo wae lebih aman lan tenang.

I Love You, Mas :(
Sedangkan saya dan Perempuan lainnya yang berusaha bijak menghadapi segala sesuatu sesuai takarannya, yang berusaha melihat persoalan dari berbagai sudut pandang dan sebagai perempuan yang berilmu. tentu saja berusaha berada ditengah-tengah persoalan yang pelik ini. hal ini memang bukan perkara mudah diredam dengan hanya duduk seharian mendengarkan tausyiah tentang keperempuanan atau dengan melakukan segala sesutau tanpa ilmu dan pengetahuan.
sudah jelas dalam kitab yang telah disusun berjuta-juta tahun yang lalu dan akan menjadi pedoman hidup kita hingga jutaan tahun yang akan datang, bahwa kita ini Perempuan yang tercipta untuk berada "disamping", "menemani", "membersamai", dan "mendampingi" kaum yang bernama laki-laki. mereka makhluk mulia sama halnya dengan kita.
mereka punya takaran sendiri dalam hidup sama dengan kita yang juga memiliki takaran. dan takaran itu sudah diatur, sudah ideal tinggal bagaimana kita menjalani dan memaknai takarannya.
Tidak ada yang menindas dan tidak ada yang tertindas, seharusnya demikian.
jika masih ada yang merasa, berarti tidak pernah membaca kitab sang pencipta.
sebagai perempuan yang berusaha bijak menghadapi berbagai karakter dari laki-laki. sepertinya memang kita harus lebih peka terhadap banyak hal. memang harus paham betul bahwa ada komunikasi khusus yang bisa dipergunakan untuk mengatasi persoalaan "penindasan" ini.
selamat berjuang wahai wanita.
sejatinya kita ini punya lahan perjuangan sendiri dan kita punya tempat sendiri.
jangan coba-coba mencaplok sesuatu diluar kemampuan. sampai kapanpun tidak akan pernah bisa!!
Sungguh artikel ini berisi kesongonganku dan subjektifitas belakaku.
hanya teori, karena kadang aku melupa untuk mempraktekannya. :(
Tapi aku yakin, suatu hari nanti ketika aku sudah menjadi istri aku tau dan paham bahwa aku adalah perempuan. dan selayaknya perempuan berlaku pada laki-laki yang akan menjadi suaminya nanti :)
Semoga Sakinah, Mawadah, Warahma
Bahwa Tuhan menciptakan hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan sudah dengan sebaik-baiknya aturan. tinggal bagaimana kisah melakoninnya saja :)