Thursday, 25 October 2012

Perempuan..



Jum’at, 27 juli 2012
Ramadhan ke-7..
Apa kabar perempuan hari ini??
Bagaimana keadaan perempuan hari ini??
Heemm,, rasanya memang tak pernah tuntas apalagi usai bila berbicara tentang kaum hawa alias “perempuan”..
Dan hari ini, aku bertemu dengan beberapa perempuan luar biasa menurutku..
Dan akan ku cerita semuanya
Ku awali hari ku di jum’at barakah ini dengan menemani mbak sepupuku, heemm.. ia perempun hebat yang ku temui hari ini, haihk,, nanti sajalah aku menceritakan tentang kisahnya, terlalu panjang karena tak sedap rasanya jika hanya kuceritakan pada permukaannya saja sedang aku juga sedikit banyak tau isi dan dalamnya.. intinya dia adalah perempuan hebat dan yang juga menginspirasi bagiku..
Baiklah, kuceritakan saja tentang perempuan-perempuan yang ku pandangi dan kuliat serta kutemui seharian ini.

Berawal dari setelah aku menemai mbakku di tempat penjahit baju untuk memasang kancing, yaa, kita memang harus pergi kesana karena dirumah bude ku, rumahnya dulu memang juga sebagai modiste.. budeku penjahit baju dulu sebelum disibukkan dengan urusannya sekarang.. tidak ada alat untuk memasang kancing seperti itu.. usai dari sana..
Sekarang giliranku yang di temani,, bersama Mr. EmJi kami menelusuri jalanan raya, jalan tamansiswa, kemudian ke kusumanegara, kilometer 0, dan kemudian berhenti tepat di depan motor-motor yang berjejer rapi, Mr.EmJi juga hendak dijejerkan.. haha :D.. PKU Muhammadiyah, begitu nama tempat yang sedang kami singgahi sekarang ini, setelah menjejerkan Mr. EmJi kami menelusuri jalanan di samping jejeran para sobatnya Mr. EmJi itu, sekarang di meja informasi.. poliklinik 2 bagian penyakit dalam, begitu kata bapaknya.. haha, tak usah ku jelaskan kenapa aku harus mengunjungi poliklinik 2 untuk penyakit dalam, tak usah ku jelaskan aku sakit apa.. aku rasa aku baik-baik saja, dan berdoa sajalah untuk kesehatanku dan kemudian ku ucapkan terimakasih ata doamu itu, semoga saja ikhlas.. ^^
Ohya, wanita pertama yang ingin ku ceritakan ada seorang ibu-ibu yang lengkap dengan atributnya yang ku lihat kala aku melintasi jalanan tadi sebelum aku berhenti di PKU Muhammadiyah..
Baju seragam, kaca mata hitam serta peluit itu menghiasi tubuhnya yang kecil mungil, asik sekali ia mengatur jalannya mobil sedan yang hendak keluar ke jalanan raya dari tempat parkiran itu.. dan ku liat kala itu, ku lihat senyumnya sembari membunyikan peluit dan melambaikan tangan sebagai tanda agar kendaraaan lain memberi ruang pada mobil yang sedang ia atur untuk bisa beriringan memenuhi badan jalan. Ya, ibu itu tukang parkir, perempuan. Perempuan itu tukang parkir. Perempuan hebat, mencari nafkah, apa saja yang mampu ia kerjakan pastilah ia kerjakan, tanpa ragu, tanpa malu. Dan aku bangga melihatnya..

Well,
Setelah mengunjungi PKU, sekarang rute kembali kerumah bude.. penelusuran jalanan raya bersama Mr. EmJI pun kembali terjadi,, alun-alun kidul, perempatan masjid benteng, kali ini belum langsung pulang, tapi kita mampir diwarung sayur,, membeli sayur-mayur yang hendak kita sajikan untuk berbuka dan sahur. Mr. EmJI berhenti tepat di depan rumah pedagang sayur, seorang ibu yang kutemui berada didalam rumah itu menunggui jualannya. Tapi bukan ibu pedagang sayur itu yang hendak aku ceritakan, ini tentang perempuan yang baru saja juga ikut masuk kedalam rumah, perempuan itu juga hendak membeli kebutuhannya.. kaget sekali aku melihat penampilannya, lubang anting-anting yang terjejer 3 di telinga kanan dan 2 lubang yang berjejer di telinga kiri, semuanya dipasang anting olehnya, baju lengan pendek lorak-larik bersanding dengan jelana jins dan dilengkapi dengan sepatu model (nanti ku carikan di google, model sepatu apa yang ia kenakan itu) dan bersama kedua anaknya, anak perempuan mungkin kisaran 9 tahun dan anak laki-lakinya yang paling masih berumuran 4 tahun.. wow,, model perempuan berbeda lagi kali ini, kau tau apa yang dibeli oleh perempuan itu? Heempt, 2 batang rokok, meski demikian aura keibuaanya masih terpancar dari dirinya, yaaa iya memanjakan kedua anaknya dengan membelikan jajanan apa saja yang dipilih oleh anaknya.. yaa meski belum bisa memang hal semacam itu menjadi kesimpulan kalo dia punya selera keibuan sedangkan penampilannya seperti itu, bisa ku tebak pergaulan dan pola hidupnya juga takkan jauh dari penampilannya dan ku rasa perempuan itu hebat bukan main, dengan tetap stay terhadapa penampilannya yang mungkin ia merasa bahwa hal itu adalah dirinya, duniannya dan ia tetap mempertahankannya meski sudah digandrungi 2 orang anak sekalipun. Tetep enjoy melihatnya meski hanya sepintas dan aku sudah bisa berimajinasi tentangnya, dasar perempuan maco :p.. “baik-baik ya bu, mendidik anak mu, semoga anakmu kelak tak mengikuti menampilanmu... :p”

Ternyata kebutuhan sayur-mayur kami tak tercukupi di warung itu, baiklah, kita mengunjugi warung sayur sebelah.. warunga sayu bu Sum, yaa aku tau warung itu sejak 2 tahun silam, dan ku tau juga nama perempuan tua pemilik warung itu juga 2 tahun silam, saat awal-awal aku berada di kota berhati nyaman ini, bude yang memperkenalkan namanya ke telingaku dan aku merekamnya hingga sekarang. Belum lupa.
Kali ini Mr. EmJi tak berhenti tepat di depan warung, tapi agak minggir sedikit.. setelah memanggil beberapa kali, barulah muncul seorang perempuan tua dari dalam rumah, ibu Sum, perempuan yang kuceritakan dari  mana ku tau namanya tadi.. perempuan berumur lebih dari setengah abad itu. Ku perkirakan umurnya sudah mencapai 80 tahunan, dan ku jelaskan padamu, dia masih kuat, kuat dalam penglihatan dan perhitungan meski sel-sel kulitnya sudah banyak yang tak berfungsi, terbukti raut wajahnya sudah tak kencang lagi, kulit tangannya sudah mengendur semua, orang tua, lansia. Ku pandangi wajahnya yang tengah sibuk melayani mbakku membeli ini-itu, hidungnya mancung menjorok ke bawah di bagian depan agak persis hidung-hidung orang londo, wajahnya hanya sedikit flag, dan tanpa jerawat... hahhaa.. :p sudah ku imajinasikan, aku rasa dulu bu sum adalah salah satu deretan perempuan yang dinobatkan sebagai perempuan cantik di kampungnya. Dasar bu sum, tetap saja terlihat cantik walau sudah lanjut usia dan satu lagi.. di hari-hari tuanya disaat para lansia lain sudah sibuk mengeluh dengan sakitnya dari atas pembaringan karena memang tak ada tempat yang nyaman lagi selain pembaringan, masih ada lansia macam bu sum yang masih sigap, kuat dan lincah mencari nafkah. Bu sum.. bu sum.. hebat betul :D. Oh yaa, aku sempat memotret bu sum, hehhee.. dan saat aku potret itu rasanya bu sum mengetahui gerak-gerika ponselku yang tertuju padanya, beliau nggak narsis, hanya diam saja.. :p

Setelah dirasa semua kebutuhan terpenuhi meluncurlah kami pulang kerumah, beristirahat sejenak dan kemudian memulai ritual masak-memasak,, sejak bertandnag dirumah bude, hampir setiap hari aku andil dalam memasak :D, hahha,, ternyata memasak ada pekerjaan yang menyenangkan, dulu.. rasanya aku enggan sekali berlama-lama di dapur, potong kentang, kupas bawang tumbuk cabe atau kerjaan lainnya lah.. aku lebih menikmati berlama-lama didepan komputer dan kemudian mikir mau nulis ada, mau ngonsep apa atau hanya sekedar mengedit photo smbil mendengar musik yang terus terlantunkan, hahaha.. dasar Ayin dikala masih menginjak masa-masa putih abu,abu... sudahlah, jangan berpikir terlalu panjang tentang masa silamku itu. Sekarang aku sudah genap 20 tahun, dan sudah semakin rajin belajar memasak satu lagi aku sudah betah sekarang dan lama-lama didapur.. :p, tak hanya sampai berhenti mengupas bawang tapi sekarang juga senang mengirisnya sebagai bahan dasar olahan masakan. Oke fine, sudah tak usah membahas itu, memang sii itu adalah bagian dari pekerjaan hebat dari seorang perempuan tapi bukan itu yang ingin ku bahas..
Setelah usai ritual masak, meski aku tak andil sampai usai hari ini karena ada sesuatu hal.. segeralah aku meluncur ke kostku. Tazkiyah boardinghouse. Aku janji safari taraweh hari ini dengan kedua temanku si mae dan si bray.. sampai kost, ternyata mereka sudah go out. Okelah aku nyusul, tak enak juga sudah meng-iya-kan ajakannya si bray. Seusai buka puasa di masjid nitikan, kami meluncur ke maskam UIN suka, taraweh disana.. taraweh 11 rakaat, dengan pemenggalan sholat dua-dua.. aku di shaf agak belakang di samping seorang perempuan yang akan aku ceritakan ini.. 

to be continue..